Kamis, 10 November 2011

DDL & DML

DDL - Data Definition Language

Seperti definisi yang telah dijelaskan di atas, DDL adalah kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk membuat (create), mengubah (alter) dan menghapus (drop) struktur dan definisi tipe data dari objek-objek database.

Objek-objek database pada yang dimaksud - pada MySQL - adalah sebagai berikut :
  • Database
  • Table
  • View
  • Index
  • Procedure (Stored Procedure)
  • Function
  • Trigger
Contoh :

-- Perintah berikut akan membuat table pada database kita dengan nama "ms_karyawan"
CREATE
 TABLE ms_karyawan (
  kode_cabang varchar(10) default NULL,
  kode_karyawan varchar(10) NOT NULL,
  nama_depan varchar(8) default NULL,
  nama_belakang varchar(9) default NULL,
  jenis_kelamin varchar(1) default NULL,
  PRIMARY KEY  (kode_karyawan)
)

Daftar Perintah DDL pada MySQL 5.0 

Berikut adalah contoh perintah DDL yang digunakan pada MySQL. Klik pada link untuk melihat rincian penggunaan dari perintah tersebut.
  • Pembuatan (CREATE)
  • Perubahan (ALTER & RENAME)
    • ALTER DATABASE
    • ALTER FUNCTION
    • ALTER PROCEDURE
    • ALTER TABLE
    • ALTER VIEW
    • RENAME TABLE
  • Penghapusan (DROP)
    • DROP DATABASE
    • DROP FUNCTION
    • DROP INDEX
    • DROP PROCEDURE
    • DROP TABLE
    • DROP TRIGGER
    • DROP VIEW

Tabel Matrix Perintah DDL MySQL 5.0

 OBJECT CREATE  ALTER  DROP RENAME 
 DATABASE  Yes Yes
 Yes  
 FUNCTION  Yes Yes  Yes  
 INDEX  Yes    Yes  
 PROCEDURE  Yes Yes  Yes  
 TABLE  Yes Yes  Yes  Yes
 TRIGGER  Yes    Yes  
 VIEW  Yes Yes  Yes  


DML - Data Manipulation Language

DML sendiri adalah kumpulan perintah SQL yang berhubungan dengan pekerjaan mengolah data di dalam table - dan tidak terkait dengan perubahan struktur dan definisi tipe data dari objek database seperti table, column, dan sebagainya.

Contoh DML : Mengambil Seluruh Row Data dari table MS_KARYAWAN

SELECT 
FROM ms_karyawan


Contoh DML : Memasukkan data ke dalam tabel ms_karyawan

INSERT INTO ms_karyawan(
                kode_cabang,
                kode_karyawan,
                nama_depan,
                nama_belakang,
                jenis_kelamin)
VALUES ('cab-001','kar-001','Feris','Thia','Laki-laki');

Beberapa daftar Perintah DML MySQL 5.0

  • CALL
  • DELETE
  • DO
  • HANDLER
  • INSERT
  • LOAD DATA INFILE
  • REPLACE
  • SELECT
  • TRUNCATE
  • UPDATE

Macam - Macam Database Management System


Tipe Database
1.      Operational database
Database ini menyimpan data rinci yang diperlukan untuk mendukung operasi dari seluruh organisasi. Mereka juga disebut subject-area databases (SADB), transaksi database, dan produksi database. Contoh: database pelanggan, database pribadi, database inventaris, akuntansi database.
2.      Analytical database
Database ini menyimpan data dan informasi yang diambil dari operasional yang dipilih dan eksternal database. Mereka terdiri dari data dan informasi yang dirangkum paling dibutuhkan oleh sebuah organisasi manajemen dan End-user lainnya. Beberapa orang menyebut analitis multidimensi database sebagai database, manajemen database, atau informasi database.
3.      Data warehouse
Sebuah data warehouse menyimpan data dari saat ini dan tahun-tahun sebelumnya - data yang diambil dari berbagai database operasional dari sebuah organisasi. Data warehouse menjadi sumber utama data yang telah diperiksa, diedit, standar dan terintegrasi sehingga dapat digunakan oleh para manajer dan pengguna akhir lainnya di seluruh organisasi profesional. Perkembangan terakhir dari data warehouse adalah dipergunakan sebagai Shared nothing architecture untuk memfasilitasi ekstrem scaling.
4.      Distributed database
Ini adalah database-kelompok kerja lokal dan departemen di kantor regional, kantor cabang, pabrik-pabrik dan lokasi kerja lainnya. Database ini dapat mencakup kedua segmen yaitu operasional dan user database, serta data yang dihasilkan dan digunakan hanya pada pengguna situs sendiri.
5.      End-user database
Database ini terdiri dari berbagai file data yang dikembangkan oleh end-user di workstation mereka. Contoh dari ini adalah koleksi dokumen dalam spreadsheet, word processing dan bahkan download file.
6.      External database
Database ini menyediakan akses ke eksternal, data milik pribadi online - tersedia untuk biaya kepada pengguna akhir dan organisasi dari layanan komersial. Akses ke kekayaan informasi dari database eksternal yang tersedia untuk biaya dari layanan online komersial dan dengan atau tanpa biaya dari banyak sumber di Internet.
7.      Hypermedia databases on the web
Ini adalah kumpulan dari halaman-halaman multimedia yang saling berhubungan di sebuah situs web. Mereka terdiri dari home page dan halaman hyperlink lain dari multimedia atau campuran media seperti teks, grafik, gambar foto, klip video, audio dll.
8.      Navigational database
Dalam navigasi database, queries menemukan benda terutama dengan mengikuti referensi dari objek lain.
9.      In-memory databases
Database di memori terutama bergantung pada memori utama untuk penyimpanan data komputer. Ini berbeda dengan sistem manajemen database yang menggunakan disk berbasis mekanisme penyimpanan. Database memori utama lebih cepat daripada dioptimalkan disk database sejak Optimasi algoritma internal menjadi lebih sederhana dan lebih sedikit CPU mengeksekusi instruksi. Mengakses data dalam menyediakan memori lebih cepat dan lebih dapat diprediksi kinerja dari disk. Dalam aplikasi di mana waktu respon sangat penting, seperti peralatan jaringan telekomunikasi yang mengoperasikan sistem darurat, database memori utama yang sering digunakan.
10.  Document-oriented databases
Document-oriented databases merupakan program komputer yang dirancang untuk aplikasi berorientasi dokumen. Sistem ini bisa diimplementasikan sebagai lapisan di atas sebuah database relasional atau objek database. Sebagai lawan dari database relasional, dokumen berbasis database tidak menyimpan data dalam tabel dengan ukuran seragam kolom untuk setiap record. Sebaliknya, mereka menyimpan setiap catatan sebagai dokumen yang memiliki karakteristik tertentu. Sejumlah bidang panjang apapun dapat ditambahkan ke dokumen. Bidang yang dapat juga berisi beberapa bagian data.
11.  Real-time databases
Real-time Database adalah sistem pengolahan dirancang untuk menangani beban kerja negara yang dapat berubah terus-menerus. Ini berbeda dari database tradisional yang mengandung data yang terus-menerus, sebagian besar tidak terpengaruh oleh waktu. Sebagai contoh, pasar saham berubah dengan cepat dan dinamis. Real-time processing berarti bahwa transaksi diproses cukup cepat bagi hasil untuk kembali dan bertindak segera. Real-time database yang berguna untuk akuntansi, perbankan, hukum, catatan medis, multi-media, kontrol proses, sistem reservasi, dan analisis data ilmiah.
12.  Relational Database
Standar komputasi bisnis sejak tahun 2009, [update], relational database adalah database yang paling umum digunakan saat ini. Menggunakan meja untuk informasi struktur sehingga mudah  untuk mencari.


Model Database
Database mempunyai dua varian model, yaitu model Post-relational database dan model Object database.
1.      Post-relational database models
Sebuah produk yang menawarkan model data yang lebih umum dari model relasional dan dikenal sebagai post-relational. Model data dalam produk tersebut mencakup hubungan namun tidak dibatasi oleh Prinsip Informasi yang mana mewakili semua informasi dengan nilai-nilai data dalam kaitannya dengan hal itu. Sebagian dari perluasan ini ke model relasional benar-benar mengintegrasikan konsep-konsep dari teknologi yang tanggal  pre-date the relational model. Sebagai contoh, mereka mengijinkan representasi dari directed graph dengan trees pada node. Beberapa produk menerapkan model tersebut melakukannya dengan memperluas sistem database relasional dengan fitur non-relasional. Sedangkan yang lainnya, telah tiba di tempat yang sama dengan menambahkan fitur relasional untuk sistem pre-relational. Anehnya, hal ini memungkinkan produk-produk yang secara historis pre-relational, seperti PICK dan gondok, untuk membuat klaim yang masuk akal untuk post-relational dalam arsitektur saat ini.
2.      Object database models
Dalam beberapa tahun terakhir, [update], paradigma yang berorientasi pada obyek telah diterapkan dalam bidang-bidang seperti teknik dan spasial database, telekomunikasi dan ilmu pilmiah lainnya. Para konglomerasi pemrograman berorientasi objek dan teknologi database mengarah pada model pemrograman baru yang dikenal sebagai  Object database. Database ini berusaha untuk membawa dunia database dan aplikasi-dunia pemrograman lebih dekat bersama-sama, khususnya dengan memastikan bahwa database menggunakan jenis system yang sama seperti program aplikasi. Hal ini bertujuan untuk menghindari overhead (kadang-kadang disebut sebagai ketidakcocokan impedansi) untuk mengkonversi informasi antara perwakilan di database (misalnya sebagai baris dalam tabel) dan perwakilan di program aplikasi (biasanya sebagai objek). Pada saat yang sama, object database berupaya untuk memperkenalkan ide-ide kunci dari pemrograman objek, seperti encapsulation dan polymorphism, ke dalam dunia database.
Berbagai cara-cara ini telah dicoba untuk menyimpan objek dalam database. Beberapa produk mengalami masalah dari sisi pemrograman aplikasi, dengan membuat objek dimanipulasi oleh program terus-menerus. Hal ini juga biasanya memerlukan penambahan pertanyaan semacam bahasa, karena bahasa pemrograman konvensional tidak menyediakan fungsionalitas tingkat bahasa untuk menemukan obyek berdasarkan isi informasi mereka.



Contoh Pembuatan Database
Contoh pembuatan database dengan menggunakan Microsoft Access 2003, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.      Mengaktifkan Microsoft Access
Jika kita mau bekerja dengan Micosoft Access 2003 kita harus tahu istilah-istilah berikut ini:
·         Field: Tempat data atau informasi dalam kelompok dengan jenis yang sama.
·         Record: Kumpulan Field yang tersimpan dalam bentuk baris didalam tabel.
·         Table: Kumpulan data yang tersusun menurut aturan tertentu.
·         Database: Kumpulan data yang saling berinteraksi sehingga dapat diproses.
·         Workspace: Pemberian area kerja yang ditujukan untuk penggunaan database lebih dari satu database dalam suatu pembuatan aplikasi.

2.      Arsitektur Database
Untuk lebih mengenal Microsoft Access 2003 kita harus tahu dulu objek database yang dimiliki Microsoft Office 2003 yaitu komponen yang membentuk satu kesatuan sistem dalam database yang menyusun Access 2003.Untuk membuat database baru dapat dilakukan dengan mudah database Access disimpan dengan ekstensi.mdb.

3.      Membuat Database
Kita harus mengaktifkan database dulu dimulai dengan pembuatan Blank Database beri nama sesuai keinginan misal saldo, kita letakan pada folder kerja kita,kemudian beri nama folder kita dengan nama yang sama selanjutnya enter,kemudian akan tampil database manager. Database Access merupakan kombinasi dari tables,query,forms,report,pages,macros dan moduls.
·         Tables: Kumpulan data yang tersusun menurut aturan tertentu dan berhubungan dengan topik tertentu dan sarana penyimpan data.
Membuat tabel:
„« Klik Objek Table
„« Klik Table In Design View
„« Klik Design
„« Tentukan tabel-tabel yang diperlukan dan field-fieldnya tentukan primarykey dengan klik Edit,klik Primarykey
·         Query: Sarana untuk mengatur record data yang terdapat dalam tabel serta mengelompokkan field dan record yang ditentukan dari suatu tabel.
Membuat Query:
„« Klik Query dari objek Database
„« Klik New
„« Klik Design View kemudian OK
„« Klik Salah satu table dari daftar
„« Klik Add untuk pembuatan Query
„« Close dan simpan Query
„« Jalankan dengan klik Run dari menu Query
·         Form: Lembar untuk menampilkan data,memasukkan data,dan modifikasi data dengan cara atau format yang dapat didesign sendiri.
Membuat form dengan Form Wizard:
„« Klik Form dari Objek Database
„« Klik dua kali Create Form By Using Wizard kemudian OK
„« Pilih field-field yang digunakan dalam form dengan memindahkan field kemudian Next
„« Pilih bentuk Tampilan Form kemudian Next
„« Pilih bentuk model tampilan Form kemudian klik Next
„« Tentukan judul Form kemudian klik Finish
·         Report: Sarana yang digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk laporan.
Membuat Report dengan Wizard:
„« Klik Report dari pilihan Objek Database
„« Klik dua kali Create Report By Using Wizard
„« Pindah field ke kolom Select field kemudian Next
„« Pilih bentuk tampilan keluaran kemudian Next
„« Pilih model(style) Form kemudian Next
„« Tentukan judul Form klik Finish
·         Makro: Menghemat urutan-urutan operasi yang dilakukan menjadi sebuah operasi untuk mempermudah proses tanpa harus melakukan penulisan kode program.
Membuat Makro:
„« Pilih Macros dari Objek Database
„« Klik New
„« Pilih Action yang kita inginkan kemudian isikan form
„« Simpan macro yang kita buat dengan nama yang kita iginkan
„« Jalankan denngan klik Run
·         Switchboard: Fasilitas Microsoft Access 2003 yang digunakan untuk Menu Navigasi
Membuat Switchboard:
„« Aktifkan Objek Form kemudian klik menu Tools
„« Pilih Database Utilities
„« Klik Switch Manager kemudian klik Yes
„« Pada Switchboard Pages ada¡¨Main Switchboard(Default)¡¨ganti dengan ¡§Menu Utama(Default)¡¨
„« Klik Edit kemudian klik Close
„« Buat halaman Switchboard dengan klik New
„« Klik pada kotak isian Switchboard Page Name dengan menu data kemudian klik OK
„« Klik Menu Utama(Default)
„« Klik Edit kemudian klik New
„« Dari Switchboard Manager pilih Switchboard Page Menu Data, klik Edit kemudian klik New
„« Isikan perintah kemudian Close
„« Jalankan dengan terlebih dahulu aktifkan Database Object Form
„« Pilih Switchboard kemudian Open

4.      Visual Basic For Appliation
Membuat aplikasi dengan Microsoft Access, kita memanipulasi objek-objek dapat digunakan Visual Basic For Application(VBA).
·         Penyataan If: Digunakan untuk menyeleksi beberapa pernyataan dari beberapa kondisi yang ada.
·         Pernyataan Select Case: Digunakan untuk menyeleksi beberapa pernyataan yang ada dan menjalankan pernyataan yang memenuhi syarat.
·         Pernyataan For: Digunakan untuk mengulang suatu statemen sampai nilai yang ditentukan
·         Pernyataan Do...Loop: Digunakan untuk mengulang suatu statemen sampai syarat pengulangan yang ditentukan terpenuhi.
·         Pernyataan While....Wend: Digunakan untuk mengulang pernyataan selama kondisi masih bernilai benar.
·         Pernyataan GoSub...Return: Digunakan untuk masuk kedalam suatu subrutin dan kembali ke dalam suatu prosedur.
·         Pernyataan On Error: Digunakan untuk mengaktifkan penanganan kesalahan pada kode program dan menentukan letak atau lokasi dalam suatu prosedur.
·         Pernyataan With: Digunakan untuk menjalankan sejumlah deret pernyataan pada suatu objeck tanpa menyebutkan nama objek secara berulang-ulang.
Kita dapat memrogram form,report,data access,serta memenipulasi interface dan database.VBA juga menyediakan activeX data object(ADO) untuk berinteraksi dengan berbagai database baik Acces SQL Server maupun Oracle.VBA juga tersedia di MS Excell, MS Word ,dan Powerpoint sehingga kita dapat mengintegrasikan aplikasi kita dengan mudah.





sumber : http://www.scribd.com/doc/30914906/Pengertian-Database

Perancangan Database


Di dalam suatu organisasi yang besar, sistem database merupakan bagian penting pada sistem informasi, karena di perlukan untuk mengelola sumber informasi pada organisasi tersebut.   Untuk mengelola sumber informasi tersebut yang pertama kali di lakukan adalah merancang suatu sistem database agar informasi yang ada pada organisasi tersebut dapat digunakan secara maksimal.

Tujuan Perancangan Database
·        Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari pengguna dan aplikasi
·        Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah di mengerti  oleh pengguna
·        Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek kinerja dari suatu sistem database

Berikut ini siklus kehidupan sistem informasi di mana terdapat siklus kehidupan sistem database.

Siklus Kehidupan Sistem Informasi (Macro Life Cycle )

Tahapan–tahapan yang ada pada siklus kehidupan sistem informasi yaitu :
1.    Analisa Kelayakan
Tahapan ini memfokuskan pada penganalisaan  areal aplikasi yang unggul , mengidentifikasi pengumpulan informasi dan penyebarannya, mempelajari keuntungan dan kerugian , penentuan kompleksitas data dan proses, dan menentukan prioritas aplikasi yang akan digunakan.
2.   Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan–kebutuhan yang detail dikumpulkan dengan berinteraksi pada sekelompok pemakai atau pemakai individu. Mengidentifikasikan masalah yang ada dan kebutuhan-butuhan, ketergantungan antar aplikasi, komunikasi dan prosedur laporan.
3.    Perancangan
Perancangan terbagi menjadi dua yaitu :  perancangan sistem database dan  sistem aplikasi
4.    Implementasi
Mengimplementasikan sistem informasi dengan database yang ada
5.    Pengujian dan Validasi
Pengujian dan validasi sistem database  dengan kriteria kinerja yang diinginkan  oleh pengguna.
6.    Pengoperasian dan Perawatan
Pengoperasian sistem setelah di validasi disertai dengan pengawasan dan perawatan sistem 

Siklus Keh idupan Aplikasi Database ( Micro Life Cycle )


Tahapan yang ada pada siklus kehidupan aplikasi database yaitu :

1.   Pendefinisian Sistem

Pendefinisian ruang lingkup dari sistem database, pengguna dan aplikasinya.


2.   Perancangan Database

Perancangan database secara logika dan fisik pada suatu sistem database sesuai dengan sistem manajemen database yang diinginkan.

3.   Implementasi Database

Pendefinisian database secara konseptual, eksternal dan internal, pembuatan file–file database yang kosong  serta implementasi aplikasi software.

4.   Pengambilan dan Konversi Data

Database ditempatkan dengan baik, sehingga jika  ingin memanggil data secara langsung ataupun merubah file–file yang ada dapat di tempatkan kembali sesuai dengan format sistem databasenya.

5.   Konversi Aplikasi

Software-software  aplikasi dari  sistem database sebelumnya di konversikan ke dalam sistem database yang baru

6.   Pengujian dan Validasi

Sistem yang baru telah di test dan di uji kinerja nya


7.   Pengoperasian

Pengoperasian database sistem dan aplikasinya


8.   Pengawasan dan Pemeliharaan

Pengawasan dan pemeliharaan sistem database dan aplikasi software



Proses Perancangan Database

Ada 6 tahap  untuk proses perancangan suatu database :

1. Pengumpulan data dan analisis

2. Perancangan database secara konseptual

3. Pemilihan sistem manajemen database

4. Perancangan database secara logika

5. Perancangan database secara fisik

6. Implementasi sistem database
 
Dalam beberapa hal, dapat dilakukan modifikasi perancangan kembali ke tahap yang pertama (feedback loop) setelah melakukan tahap selanjutnya.



Tahap 1 : Pengumpulan data dan analisis


Sebelum merancang suatu database, yang harus dilakukan adalah mengetahui dan menganalisis apa yang diinginkan dari pengguna aplikasi, sehingga proses ini disebut pengumpulan data dan analisis. Untuk menspesifikasikan kebutuhan yang pertama kali dilakukan adalah mengidentifikasi bagian lain di dalam sistem informasi yang berinteraksi dengan sistem database. Termasuk pengguna yang baru atau yang sudah lama juga aplikasinya, kebutuhan–kebutuhan tersebut dikumpulkan dan di analisa.



Kegiatan pengumpulan data dan analisis :

·       Menentukan kelompok pemakai dan areal bidang aplikasinya.

Pengguna yang menguasai aplikasi yang lama dari setiap bagian dipilih untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhan dan menspesifikasikannya.

·            Peninjauan dokumentasi yang ada.

Dokumen yang berhubungan dengan aplikasi yang akan dibuat dipelajari dan dianalisa, sedangkan dokumen lainnya seprti kebijakan manual, form, laporan–laporan dan bagan-bagan organisasi diuji dan ditinjau kembali untuk mengetahui apakah dokumen tersebut berpengaruh terhadap pengumpulan data dan proses spesifikasi

·     Analisa lingkungan operasi dan kebutuhan pemrosesan.

Lingkungan operasional yang sekarang dan informasi yang direncanakan akan di gunakan dipelajari, termasuk menganalisa jenis–jenis dari transaksi dan frekuensi transaksinya seperti halnya alur informasi dengan sistem. Input dan output data untuk transaksi tersebut harus diperinci.

·     Pengumpulan respon terhadap daftar pertanyaan dan angket yang telah dibuat sebelumnya.

Pengumpulan respon dari angket dan daftar pertanyaan berisikan prioritas para pengguna dan penempatan mereka di dalam berbagai aplikasi. Ketua kelompok mungkin akan ditanya untuk membantu para pengguna  dalam memberikan informasi yang penting dan menentukan prioritas.











Teknik  yang digunakan dalam penspesifikasian kebutuhan secara formal :

·        OOA ( Object Oriented Analysis )

·        DFD ( Data Flow Diagram )

·        HIPO ( Hierarchical Input Process Output )

·        SADT ( Structured Analysis & Design )



Tahap 2 : Perancangan database secara konseptual

Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan skema konseptual untuk databse yang tidak tergantung pada sistem manajemen database yang spesifik. Penggunaan model data tingkat tinggi seperti ER/EER sering digunakan didalam tahap ini. Di dalam skema konseptual dilakukan perincian aplikasi–aplikasi database dan transaksi–transaksi yang diketahui .



Ada dua kegiatan di dalam perancangan database secara konseptual  :

·                     Perancangan skema konseptual :

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan mengecek tentang kebutuhan– kebutuhan pemakai  terhadap data yang dihasilkan dari tahap 1, dimana

tujuan dari proses perancangan skema konseptual adalah menyatukan pemahaman dalam struktur database, pengertian  semantik, keterhubungan dan batasan-batasannya, dengan membuat sebuah skema database konseptual dengan menggunakan model  data ER/EER tanpa tergantung dengan sistem manajemen database



Ada dua pendekatan perancangan skema konseptual :

·     Terpusat

Kebutuhan–kebutuhan dari aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang berbeda digabungkan menjadi satu set kebutuhan pemakai kemudian dirancang menjadi satu skema konseptual.

·     Integrasi view–view yang ada

Untuk masing–masing aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang berbeda dirancang sebuah skema eksternal  ( view ) kemudian view – view tersebut disatukan  ke dalam sebuah skema konseptual.



Ada 4 strategi dalam perancangan skema konseptual :

¨     Top down

¨     Bottom Up

¨     Inside Out

¨     Mixed







·               Transaksi

Merancangan karakteristik dari transaksi–transaksi yang akan di implementasikan tanpa tergantung dengan DBMS yang telah dipilih. Transaksi–transaksi ini digunakan untuk memanipulasi database sewaktu diimplementasikan . Pada tahap ini diidentifikasikan input, output dan fungsional . Transaksi ini antara lain : retrieval, update dan delete, select dll.



Tahap 3 :  Pemilihan Sistem Manajemen Database

Pemilihan sistem manajemen database ditentukan oleh beberapa faktor a.l : Teknik, Ekonomi, dan Politik Organisasi



Faktor Teknik :

·        Tipe model data ( hirarki, jaringan atau relasional )

·        Struktur penyimpanan dan jalur pengaksesan yang didukung sistem manajemen database

·        Tipe interface dan programmer

·        Tipe bahasa queri



Faktor Ekonomi :

·     Biaya penyiadaan hardware dan software

·     Biaya konversi pembuatan database

·     Biaya personalia

·     Biaya pelatihan

·     Biaya pengoperasian

·     Biaya pemeliharaan



Faktor Organisasi :

·     Struktur data

   Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari sistem manajemen database harus dipikirkan.

·     Personal yang terbiasa dengan sistem yang terdahulu

   Jika staff programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan sautu sistem manajemen database maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.

·     Ketersediaan dari service vendor

   Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan masalah sistem.



Tahap 4 :  Perancangan database secara logika  ( Transformasi model data )

Transformasi dari skema konseptual dan eksternal  ( Tahap 2 ) ke model data sistem manajemen database yang terpilih, ada dua proses yaitu :

·     Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini transformasi tidak mempertimbangkan karakteristik yang spesifik atau hal– hal  khusus yang akan diaplikasikan pada sistem manajemen database

·     Penyesuaian skema ke sistem manajemen database yang spesifik, di lakukan suatu penyesuaian skema yang dihasilkan dari tahap 1 untuk dikonfirmasikan pada bentuk implementasi yang spesifik dari suatu model data seperti yang digunakan oleh sistem manajemen database yang terpilih



Hasil dari tahap ini dituliskan dengan perintah DDL ke dalam bahasa sistem manajemen database terpilih. Tapi jika perintah DDL tersebut termasuk dalam parameter–parameter perancangan fisik , maka perintah DDL yang lengkap harus menunggu sampai tahap perancangan database secara fisik telah lengkap.



Tahap 5 :  Perancangan Database Secara Fisik

Proses pemilihan struktur penyimpanan yang spesifik dan pengaksesan file– file database untuk mencapai kinerja yang terbaik di bermacam–macam aplikasi

Kriteria pemilihan perancangan fisik :

·        Waktu respon

Waktu transaksi database selama eksekusi untuk menerima respon

·        Penggunaan ruang penyimpanan

Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh database file dan struktur jalur pengaksesannya

·        Terobosan yang dilakukan file transaksi

(Transaction troughput )

Merupakan nilai rata–rata transaksi yang dapat di proses permenit oleh sistem database dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi

Apabila waktu respon dari database tidak mencapai optimalisasi, maka pada tahap perancangan fisik ini dapat dilakukan denormalisasi.



Denormalisasi



Denormalisasi merupakan proses yang dilakukan pada database yang sudah dinormalisasi, dengan cara memodifikasi struktur tabel dan mengabaikan kerangkapan data (yang terkontrol) untuk meningkatkan kinerja database.



Proses denormalisasi termasuk :

§  Mengkombinasikan tabel-tabel yang terpisah dengan join

§  Mereplikasi/menduplikat data pada tabel





Tahap 6 :  Implementasi

Implementasi skema database logik dan fisik ke dalam penyataan DDL dan SDL dari sistem manajemen database yang telah dipilih, untuk digunakan dalam pembuatan file–file database yang masih kosong





Studi Kasus :



Di bawah ini deskripsi mengenai suatu perusahaan yang akan di representasikan dalam database dan buat sesuai dengan proses perancangan database dari tahap 1 s/d tahap 4.



1.   Suatu perusahaan terdiri atas bagian–bagian, masing–masing bagian mempunyai nama, nomor bagian dan lokasi . Setiap bagian mempunyai seorang pegawai yang mempunyai seorang pimpinan yang memimpin bagian tersebut.

2.       Setiap bagian mengontrol sejumlah proyek dimana masing–masing proyek mempunyai nama, nomor proyek dan lokasi .

3.       Setiap pegawai menjadi anggota pada salah satu bagian tapi dapat bekerja di beberapa proyek . Untuk setiap pegawai yang bekerja di proyek mempunyai jam kerja per-minggu . Seorang pegawai mempunyai nama, nomor pegawai, alamat, jenis kelamin, tanggal lahir dan usia serta supervisor / penyelia langsung.  Pegawai juga mempunyai tanggungan yang terdiri atas nama, jenis kelamin dan hubungannya dengan si pegawai.